Disusun Oleh :
1.
Suryatini (P07120116010)
2.
Ria Fitri A (P07120116011)
3.
Diah Ika A (P07120116012)
A. Domain
Pengajaran
1. Kognitif
Pembelajaran kognitif
meliputi seluruh perilaku intelektual. Perilaku kognitif paling sederhana
adalah mendapatkan pengetahuan sedangkan yang kompleks adalah evaluasi.
a.
Pengetahuan
Dengan
menggunakan pengetahuan mendapatkan fakta atau informasi baru dan dapat diingat
kembali. Sebagai contoh, klien belajar tentang obat-obatan yang diberikan dan
dapat menjelaskan tujuan dan efek sampingnya.
b.
Pemahaman
Pemahaman
adalah kemampuan untuk memahami materi yang dipelajari. Contoh, klien mampu
menguraikan secara spesifik bagaiman obat-obat yang baru diberikan untuknya
akan dapat meningkatkan kesehatan fisiknya.
c.
Aplikasi
Penerapan
mencakup penggunaan ide yang baru dipelajarinya. Contoh, klien belajar cara
pemberian obat sendiri sesuai dengan jadwal untuk meminimalkan efek samping.
d.
Analisis
Mengaitkan
ide yang satu dengan ide yang lain dengan cara yang benar. Contoh,klien mampu
mengidentifikasi efek samping yang paling sering dialaminya karena obat
tertentu dan membandingkannya dengan efek samping yang sering dialami orang
lain.
e.
Sintesis
Kemampuan
memahami sebagian informasi dari informasi lain yang diterimanya. Contoh, klien
mengalami efek samping dari suatu obat dan dalam melakukan cara untuk
mencegahnya.
f.
Evaluasi
Penilaian
terhadap sejumlah informasi yang diberikan.
2.
Afektif
Pembelajaran afektif
berkaitan dengan ekspresi perasaan dan penerimaan suatu sikap,opini atau
seperangkat nilai, Perilaku paling sederhana adalah menerima, sedangkan yang
paling kompleks adalahmengkarakteristikkan.
a.
Penerimaan
Penerimaan
adalah sikap terbuka untukmengikuti petunjuk dari orang lain. Contoh,seorang
wanita memperlihatkan keterbukaannya untuk mendengarkan penjelasan perawat
tentang prosedur operasi pengangkatan payudara.
b.
Menanggapi
Menanggapi
berarti melibatkan partisipasi aktif melalui proses mendengarkan dan bereaksi
secara erbal dan nonverbal.
c.
Menilai
Menilai
berarti memberikan nilai pada suatu objek atau perilaku.
d.
Pengorganisasian
Mengembangkan
sistem nilai melalui identifikasi dan pengorganisasian nilai serta
penyelesaiankembali konflik.
e.
Pengkarakterisasian
Meliputi
tindakan dan respon terhadap sistem nilai yang konsisten. Contoh, klien
mengasumsikan gaya hidup yang normal setelah menjalani operasi payudara.
3. Psikomotor
Pembelajaran psikomotor
membutuhkan mental serta aktivitas otot, misalnya menggunakan alat makan atau
kemampuan berjalan. Perilaku yang paling sederhana adalah persepsi dan yang
paling kompleks adalah keaslian.
a.
Persepsi
Keadaan
yang menyadari suatu objek atau kualitas melalui penggunaan seluruh organ indra.
b.
Perangkat
Kesiapan
untuk melakukan tindakan tertentu. Ada tiga perangkat, yaitu mental, fisik, dan
emosi.
c.
Respon
Terbimbing
Kinerja
suatu tindakan di bawah bimbingan seorang instruktur.
d.
Mekanisme
Tingkat
perilaku yang lebih tinggi di mana seseorang telah memiliki kepercayaan diri
dan keterampilan dalam melakukan perilaku tertentu.
e.
Respon kompleks
terbuka
Mencakup
pelaksanaan keterampilan motoric yang terdiri dari pola gerakan yang kompleks.
Seseorang memperlihatkan keterampilan secara halus dan benar tanpa ragu-ragu.
Sebagai contoh, klien dapat menyuntikkan insulin secara mandiri pada berbagai
tempat penyuntikkan.
f.
Adaptasi
Terjadi
bila seseorang mampu mengubah respon motoric ketika muncul masalah yang tidak
diduga.
g.
Keaslian
Aktivitas
motoric yang paling kompleks yang mencakup penciptaan pola gerakan yang baru.
B. Prinsip
Pembelajaran Dasar
Agar dapat mengajar dengan efektif dan efisien, pertama perawat harus
memahami bagaimana seseorang belajar.Pembelajaran bergantung pada motivasi
untuk belajar, kemampuan untuk belajar, dan lingkungan pembelajaran.
1.
Motivasi untuk Belajar
a.
Perangkat Perhatian
Status mental yang mengizinkan peserta didik untuk berfokus dan memahami
materi. Ketidaknyamanan fisik, ansietas (perasaan tidak menentu) , dan
distraksi dari lingkungan dapat memengaruhi kemampuan untuk belajar.
b.
Motivasi
Dorongan yang membuat seseorang mengambil atau melakukan tindakan. Motivasi
berasal dari motif social, tugas, dan fisik.
c.
Adaptasi Psikososial terhadap
Penyakit
Penurunan atau kehilangan kesehatan tubuh baik yang temporer maupun
permanen sangat sulit diterima oleh klien. Secara psikologis proses berduka
akan membuat klien membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan
implikasi emosi dan fisik dari penyakit.
d.
Partisipasi Aktif
Keikutsertaan klien di dalam proses pengajaran dipengaruhi oleh keinginan
klien dalam mendapatkan pengetahuan.
2.
Kemampuan untuk Belajar
a.
Kemampuan Perkembangan
Perkembangan kognitif klien sangat berpengaruh terhadap kemampuannya dalam
belajar. Seorang perawat dapat menjadi guru yang kompeten, namun jika kemampuan
intelektual klien tidak dipertimbangkan, pengajaran tidakakan berhasil. Sebelum
seseorang mampu mempelajari informasi yang baru, kedewasaandan perkembangan
kognitif pada tingkat tertentu mutlak ada. Usia seseorang menunjukkan
perkembangan kemampuannya dalam proses belajar.
b.
Kemampuan Fisik
Kondisi seseorang yang menguras tenaga juga bisa membuat kemampuan belajar
seseorang menjadi terganggu.
3.
Lingkungan Belajar
Faktor dalam lingkungan fisik merupakan factor di mana pengajaran dilakukan
sehingga membuat proses belajar tersebut menjadi menyenangkan atau menjadi
suatu pengalaman yang menyulitkan. Perawat harus memilih lingkungan yang
membantu klien untuk memfokuskan diri pada tugas pembelajaran.
C. Strategi untuk
meningkatkan kesehatan
Sudah
tidak menjadi rahasia umum, masyarakat saat ini dapat dengan mudah mengakses
layanan kesehatan melalui internet. Masyarakat kini dapat membeli obat secara
online. Dewasa ini, mungkin pasien datang ke kantor penyedia layanan kesehatan
dengan beberapa pengetahuan penyakit mereka, perawatan, dan obat-obatan. Hal
ini telah mengubah peran perawat sebagai penyedia pendidikan kesehatan yang
disebut konsultan. Saat ini perawat harus bisa memberitahu pasien tentang situs
terkemuka yang spesifik dengan kebutuhan kesehatan mereka. Hal penting bahwa
perawat mempertahankan kemitraan pendidikan dengan pasien dan pengasuh.
Perawat
membantu klien untuk lebih memelihara kesehatan yang baik dan memperbaiki
tingkat kesehatannya daripada memberi perawatan setelah terjadi suatu penyakit.
Kegiatan peningkatan kesehatan membantu klien memelihara tingkat kesehatan
mereka saat ini. Aktivitas pencegahan penyakit bertujuan melindungi klien dari
ancaman kesehatan.
Kegiatan
peningkatan kesehatan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bertindak
secara positif, guna mencapai tujuan berupa tingkat kesehatan yang lebih
stabil. Kegiatan peningkatan kesehatan dapat bersifat aktif atau pasif. Melalui
strategi kesehatan, individu akan memperoleh manfaat dari kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain tanpa harus melakukannya sendiri. Pemberian florida
pada pusat suplay air minum kota dan fortifikasi pada susu yang terhomogenasi
dengan vitamin D adalah dua contoh dari strategi peningkatan kesehatan pasien.
Melalui
strategi kesehatan aktif, setiap individu diberi motivasi melakukan program kesehatan
tertentu. Program penurunan berat badan dan program pemberantasan rokok
menuntut klien untuk terlibat secara aktif dengan cara meningkatkan tingkat
kesejahteraan
mereka ada saat ini dan masa mendatang sehingga akan menurunkan risiko
terjadinya penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar