Minggu, 12 Maret 2017

Pendidikan Pasien untuk Meningkatkan Kesehatan



Disusun Oleh  :
1.      Suryatini        (P07120116010)
2.      Ria Fitri A      (P07120116011)
3.      Diah Ika A     (P07120116012)


A.    Domain Pengajaran
1.      Kognitif
Pembelajaran kognitif meliputi seluruh perilaku intelektual. Perilaku kognitif paling sederhana adalah mendapatkan pengetahuan sedangkan yang kompleks adalah evaluasi.
a.       Pengetahuan
Dengan menggunakan pengetahuan mendapatkan fakta atau informasi baru dan dapat diingat kembali. Sebagai contoh, klien belajar tentang obat-obatan yang diberikan dan dapat menjelaskan tujuan dan efek sampingnya.
b.      Pemahaman
Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami materi yang dipelajari. Contoh, klien mampu menguraikan secara spesifik bagaiman obat-obat yang baru diberikan untuknya akan dapat meningkatkan kesehatan fisiknya.
c.       Aplikasi
Penerapan mencakup penggunaan ide yang baru dipelajarinya. Contoh, klien belajar cara pemberian obat sendiri sesuai dengan jadwal untuk meminimalkan efek samping.
d.      Analisis
Mengaitkan ide yang satu dengan ide yang lain dengan cara yang benar. Contoh,klien mampu mengidentifikasi efek samping yang paling sering dialaminya karena obat tertentu dan membandingkannya dengan efek samping yang sering dialami orang lain.
e.       Sintesis
Kemampuan memahami sebagian informasi dari informasi lain yang diterimanya. Contoh, klien mengalami efek samping dari suatu obat dan dalam melakukan cara untuk mencegahnya.
f.       Evaluasi
Penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan.
2.      Afektif
Pembelajaran afektif berkaitan dengan ekspresi perasaan dan penerimaan suatu sikap,opini atau seperangkat nilai, Perilaku paling sederhana adalah menerima, sedangkan yang paling kompleks adalahmengkarakteristikkan.
a.       Penerimaan
Penerimaan adalah sikap terbuka untukmengikuti petunjuk dari orang lain. Contoh,seorang wanita memperlihatkan keterbukaannya untuk mendengarkan penjelasan perawat tentang prosedur operasi pengangkatan payudara.
b.      Menanggapi
Menanggapi berarti melibatkan partisipasi aktif melalui proses mendengarkan dan bereaksi secara erbal dan nonverbal.
c.       Menilai
Menilai berarti memberikan nilai pada suatu objek atau perilaku.
d.      Pengorganisasian
Mengembangkan sistem nilai melalui identifikasi dan pengorganisasian nilai serta penyelesaiankembali konflik.
e.       Pengkarakterisasian
Meliputi tindakan dan respon terhadap sistem nilai yang konsisten. Contoh, klien mengasumsikan gaya hidup yang normal setelah menjalani operasi payudara.
3.      Psikomotor
Pembelajaran psikomotor membutuhkan mental serta aktivitas otot, misalnya menggunakan alat makan atau kemampuan berjalan. Perilaku yang paling sederhana adalah persepsi dan yang paling kompleks adalah keaslian.
a.       Persepsi
Keadaan yang menyadari suatu objek atau kualitas melalui penggunaan seluruh organ indra.
b.      Perangkat
Kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu. Ada tiga perangkat, yaitu mental, fisik, dan emosi.
c.       Respon Terbimbing
Kinerja suatu tindakan di bawah bimbingan seorang instruktur.
d.      Mekanisme
Tingkat perilaku yang lebih tinggi di mana seseorang telah memiliki kepercayaan diri dan keterampilan dalam melakukan perilaku tertentu.
e.       Respon kompleks terbuka
Mencakup pelaksanaan keterampilan motoric yang terdiri dari pola gerakan yang kompleks. Seseorang memperlihatkan keterampilan secara halus dan benar tanpa ragu-ragu. Sebagai contoh, klien dapat menyuntikkan insulin secara mandiri pada berbagai tempat penyuntikkan.
f.       Adaptasi
Terjadi bila seseorang mampu mengubah respon motoric ketika muncul masalah yang tidak diduga.
g.      Keaslian
Aktivitas motoric yang paling kompleks yang mencakup penciptaan pola gerakan yang baru.
B.     Prinsip Pembelajaran Dasar
Agar dapat mengajar dengan efektif dan efisien, pertama perawat harus memahami bagaimana seseorang belajar.Pembelajaran bergantung pada motivasi untuk belajar, kemampuan untuk belajar, dan lingkungan pembelajaran.
1.      Motivasi untuk Belajar
a.       Perangkat Perhatian
Status mental yang mengizinkan peserta didik untuk berfokus dan memahami materi. Ketidaknyamanan fisik, ansietas (perasaan tidak menentu) , dan distraksi dari lingkungan dapat memengaruhi kemampuan untuk belajar.
b.      Motivasi
Dorongan yang membuat seseorang mengambil atau melakukan tindakan. Motivasi berasal dari motif social, tugas, dan fisik.
c.       Adaptasi Psikososial terhadap Penyakit
Penurunan atau kehilangan kesehatan tubuh baik yang temporer maupun permanen sangat sulit diterima oleh klien. Secara psikologis proses berduka akan membuat klien membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan implikasi emosi dan fisik dari penyakit.
d.      Partisipasi Aktif
Keikutsertaan klien di dalam proses pengajaran dipengaruhi oleh keinginan klien dalam mendapatkan pengetahuan.
2.      Kemampuan untuk Belajar
a.       Kemampuan Perkembangan
Perkembangan kognitif klien sangat berpengaruh terhadap kemampuannya dalam belajar. Seorang perawat dapat menjadi guru yang kompeten, namun jika kemampuan intelektual klien tidak dipertimbangkan, pengajaran tidakakan berhasil. Sebelum seseorang mampu mempelajari informasi yang baru, kedewasaandan perkembangan kognitif pada tingkat tertentu mutlak ada. Usia seseorang menunjukkan perkembangan kemampuannya dalam proses belajar.
b.      Kemampuan Fisik
Kondisi seseorang yang menguras tenaga juga bisa membuat kemampuan belajar seseorang menjadi terganggu.
3.      Lingkungan Belajar
Faktor dalam lingkungan fisik merupakan factor di mana pengajaran dilakukan sehingga membuat proses belajar tersebut menjadi menyenangkan atau menjadi suatu pengalaman yang menyulitkan. Perawat harus memilih lingkungan yang membantu klien untuk memfokuskan diri pada tugas pembelajaran.
C.    Strategi untuk meningkatkan kesehatan
        Sudah tidak menjadi rahasia umum, masyarakat saat ini dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan melalui internet. Masyarakat kini dapat membeli obat secara online. Dewasa ini, mungkin pasien datang ke kantor penyedia layanan kesehatan dengan beberapa pengetahuan penyakit mereka, perawatan, dan obat-obatan. Hal ini telah mengubah peran perawat sebagai penyedia pendidikan kesehatan yang disebut konsultan. Saat ini perawat harus bisa memberitahu pasien tentang situs terkemuka yang spesifik dengan kebutuhan kesehatan mereka. Hal penting bahwa perawat mempertahankan kemitraan pendidikan dengan pasien dan pengasuh.
        Perawat membantu klien untuk lebih memelihara kesehatan yang baik dan memperbaiki tingkat kesehatannya daripada memberi perawatan setelah terjadi suatu penyakit. Kegiatan peningkatan kesehatan membantu klien memelihara tingkat kesehatan mereka saat ini. Aktivitas pencegahan penyakit bertujuan melindungi klien dari ancaman kesehatan.
        Kegiatan peningkatan kesehatan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bertindak secara positif, guna mencapai tujuan berupa tingkat kesehatan yang lebih stabil. Kegiatan peningkatan kesehatan dapat bersifat aktif atau pasif. Melalui strategi kesehatan, individu akan memperoleh manfaat dari kegiatan yang dilakukan oleh orang lain tanpa harus melakukannya sendiri. Pemberian florida pada pusat suplay air minum kota dan fortifikasi pada susu yang terhomogenasi dengan vitamin D adalah dua contoh dari strategi peningkatan kesehatan pasien.
        Melalui strategi kesehatan aktif, setiap individu diberi motivasi melakukan program kesehatan tertentu. Program penurunan berat badan dan program pemberantasan rokok menuntut klien untuk terlibat secara aktif dengan cara meningkatkan tingkat kesejahteraan mereka ada saat ini dan masa mendatang sehingga akan menurunkan risiko terjadinya penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar